Jeritan hati lereng dieng
turun menyusuri sungai serayu
mencari celah diantara keras bebatuan
hanyutkan belenggu kisah lusuh dukanya
Tentang hatinya yang tidak lagi subur
tentang jiwanya yang tandus
tentang raganya yang tidak lagi hijau
membiarkannya terdampar di samudera hampa
Jeritan hati lereng dieng
sendiri berdiri di tepi sepi,
sesekali lembut angin lalu menyanjung
ketegarannya,yang hampir pudar
terkadang udara dingin di sudut sana...
menganggap hatinya penuh kebohongan
namun ia tak pernah peduli
terus menjerit di puncak tertinggi hatinya
mengharap waktu menelan semua teriakannya
jeritan hati lereng dieng
sendiri,berdiri di tepi sepi
menanti kabut tipis menjamah hati
untuk mengisi cerita baru di hidupnya
turun menyusuri sungai serayu
mencari celah diantara keras bebatuan
hanyutkan belenggu kisah lusuh dukanya
Tentang hatinya yang tidak lagi subur
tentang jiwanya yang tandus
tentang raganya yang tidak lagi hijau
membiarkannya terdampar di samudera hampa
Jeritan hati lereng dieng
sendiri berdiri di tepi sepi,
sesekali lembut angin lalu menyanjung
ketegarannya,yang hampir pudar
terkadang udara dingin di sudut sana...
menganggap hatinya penuh kebohongan
namun ia tak pernah peduli
terus menjerit di puncak tertinggi hatinya
mengharap waktu menelan semua teriakannya
jeritan hati lereng dieng
sendiri,berdiri di tepi sepi
menanti kabut tipis menjamah hati
untuk mengisi cerita baru di hidupnya
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !